Gerakanmassa yg dimotori mahasiswa turun kejalan pada presiden soeharto lengser dari jabatan nya t admin@goasobi December 14, 2021 Uncategorized Leave a comment 1 Views Pada kesempatan kali ini membagikan jawaban dari soal
Gerakan massa yang dimotori oleh mahasiswa turun ke jalan telah menjadi sebuah fenomena yang tak asing lagi di Indonesia. Gerakan ini seringkali muncul sebagai bentuk protes atas kebijakan pemerintah yang dianggap merugikan rakyat. Mahasiswa sebagai agen perubahan sosial, turun ke jalan sebagai bentuk kepedulian mereka terhadap nasib bangsa dan negara. Sejarah Gerakan Mahasiswa Turun ke Jalan Gerakan mahasiswa turun ke jalan bukanlah hal yang baru di Indonesia. Sejak zaman kolonial, mahasiswa telah terlibat dalam gerakan-gerakan sosial yang menuntut kemerdekaan Indonesia dari penjajah Belanda. Setelah Indonesia merdeka, mahasiswa pun terus aktif dalam gerakan-gerakan sosial, baik dalam bentuk protes politik maupun gerakan sosial lainnya. Namun, gerakan mahasiswa turun ke jalan semakin meningkat sejak Orde Baru berkuasa. Rezim Orde Baru yang otoriter dan korup, seringkali membuat kebijakan yang merugikan rakyat. Mahasiswa sebagai garda terdepan perjuangan rakyat, turun ke jalan untuk menuntut reformasi dan demokratisasi. Alasan Mahasiswa Turun ke Jalan Ada banyak alasan mengapa mahasiswa turun ke jalan. Beberapa alasan tersebut antara lain Protes atas kebijakan pemerintah yang dianggap merugikan rakyat Menuntut reformasi dan demokratisasi Menuntut hak-hak mahasiswa Menuntut hak-hak buruh dan petani Menolak kebijakan neoliberalisme dan kapitalisme Mahasiswa sebagai agen perubahan sosial, turun ke jalan sebagai bentuk kepedulian mereka terhadap nasib bangsa dan negara. Mereka memiliki keyakinan bahwa mereka bisa membuat perubahan positif dalam masyarakat, dan gerakan turun ke jalan adalah salah satu cara untuk melakukannya. Contoh Gerakan Mahasiswa Turun ke Jalan Ada banyak contoh gerakan mahasiswa turun ke jalan di Indonesia. Beberapa gerakan tersebut antara lain Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia GMNI, yang aktif dalam gerakan perjuangan kemerdekaan Indonesia Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia GMKI, yang aktif dalam gerakan perjuangan hak asasi manusia dan keadilan sosial Front Mahasiswa Nasional FMN, yang aktif dalam gerakan reformasi dan demokratisasi Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia KAMMI, yang aktif dalam gerakan Islam progresif dan demokratis Selain itu, ada juga gerakan mahasiswa turun ke jalan yang lebih spesifik, seperti gerakan turun ke jalan menolak UU Cipta Kerja, gerakan turun ke jalan menolak kenaikan harga BBM, dan gerakan turun ke jalan menolak eksploitasi tambang. Implikasi dari Gerakan Mahasiswa Turun ke Jalan Gerakan mahasiswa turun ke jalan memiliki implikasi yang cukup besar bagi masyarakat dan negara. Beberapa implikasi tersebut antara lain Menunjukkan bahwa masyarakat masih memiliki kepedulian terhadap nasib bangsa dan negara Menunjukkan bahwa masyarakat masih memiliki kemampuan untuk berpartisipasi dalam proses politik dan sosial Mendorong terjadinya perubahan dalam masyarakat dan negara Menjadi salah satu bentuk kontrol sosial terhadap pemerintah Implikasi-implikasi tersebut menunjukkan bahwa gerakan mahasiswa turun ke jalan memiliki peran yang sangat penting dalam perjuangan masyarakat untuk mencapai keadilan dan demokrasi. Meskipun terkadang gerakan ini dihadapi oleh tindakan represif dari pemerintah, namun semangat perjuangan mahasiswa tetap terus berkobar. Kesimpulan Gerakan massa yang dimotori oleh mahasiswa turun ke jalan telah menjadi sebuah fenomena yang tak asing lagi di Indonesia. Gerakan ini dilakukan sebagai bentuk protes atas kebijakan pemerintah yang dianggap merugikan rakyat. Mahasiswa sebagai agen perubahan sosial, turun ke jalan sebagai bentuk kepedulian mereka terhadap nasib bangsa dan negara. Gerakan mahasiswa turun ke jalan memiliki implikasi yang cukup besar bagi masyarakat dan negara. Meskipun terkadang gerakan ini dihadapi oleh tindakan represif dari pemerintah, namun semangat perjuangan mahasiswa tetap terus berkobar. Traveling
sebelum1945; 1945-1949; 199-1959; 1959-1965; Orde Baru; Jawaban: E. Orde Baru. Dilansir dari Encyclopedia Britannica, gerakan massa yang dimotori oleh mahasiswa turun ke jalan menuntut presiden soeharto lengser dari jabatannya terjadi pada periode orde baru.
- Gerakan mahasiswa di Indonesia adalah kegiatan kemahasiswaan yang ada di dalam maupun luar perguruan tinggi yang dilakukan untuk meningkatkan kecakapan, intelektualitas, dan kemampuan kepemimpinan. Gerakan mahasiswa ada di Indonesia sejak tahun 1908 dan melebar di era reformasi. Oleh sebab itu, gerakan mahasiswa kerap dianggap sebagai cikal bakal perjuangan nasional. Baca juga Soemitro, Jenderal yang Biarkan Kritik Terhadap Soeharto 1908 Budi Utomo Pada tahun ini, terdapat gerakan mahasiswa bernama Boedi Oetomo. Boedi Oetomo adalah wadah perjuangan yang pertama kali memiliki struktur pengorganisasian modern, bertujuan untuk menjamin kehidupan bangsa yang terhormat. Gerakan ini didirikan di Jakarta, 20 Mei 1908 oleh para pemuda STOVIA atau sekolah dokter di Jawa. Pada kongres pertama, 5 Oktober 1908 di Yogyakarta, ditetapkan tujuan perkumpulan yaitu untuk kemajuan selaras buat negeri dan bangsa, terutama dengan memajukan pengajaran, pertanian, peternakan dan dagang, teknik dan industri, serta kebudayaan. Fokus utama dari BU adalah pengembangan generasi muda di bidang sosial, pendidikan, pengajaran, dan kebudayaan. Sejak saat itu, Budi Utomo mengalami perkembangan yang sangat pesat. Tercatat akhir tahun 1909, BU telah memiliki sebanyak 40 cabang dengan kurang lebih anggota. Perhimpunan Indonesia Selain BU, para mahasiswa Indonesia yang sedang belajar di Belanda, salah satunya Mohammad Hatta, mendirikan Indische Vereeniging pada 1922. Kemudian, tahun 1925, organisasi ini berganti nama menjadi Perhimpunan Indonesia. Berdirinya perhimpunan Indonesia sendiri adalah untuk memajukan kepentingan orang-orang pribumi dan non-pribumi. Awalnya, PI hanya sebagai organisasi sosial, namun kemudian berubah menjadi organisasi politik. Misi utama dari PI adalah untuk memperoleh kemerdekaan dan mendorong semangat rakyat melalui pendidikan. Baca juga Mengapa Orang Belanda Membenci Soekarno? 1928 Kelompok Studi Indonesia Pada pertengahan 1923, segerombolan mahasiswa yang bergabung dalam PI merasa kecewa dengan perkembangan kekuatan perjuangan Indonesia. Untuk mengatasi kekecewaan tersebut, pada 29 Oktober 1924 dibentuk Kelompok Studi Indonesia oleh Soetomo di Surabaya. Kelompok Studi Umum Kemudian, kelompok kedua dibentuk di Bandung oleh Soekarno pada 11 Juli 1925. Kelompok ini direalisasikan oleh para nasionalis dan mahasiswa Sekolah Tinggi Teknik di Bandung. Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia PPPI Setelah pembentukan Kelompok Studi Surabaya dan Bandung, disusul kemudian pembentukan PPPI pada September 1926 oleh para mahasiswa Sekolah Tinggi Humum di Jakarta dan Sekolah Tinggi Teknik di Bandung. PPPI adalah organisasi yang menghimpun seluruh elemen gerakan mahasiswa yang bersifat kebangsaan. Baca juga Front Pembebasan Nasional Moro, Organisasi Muslim di Filipina Sumpah Pemuda Dari kebangkitan semangat perjuangan pemuda Indonesia, muncullah generasi baru pemuda Indonesia yang memunculkan Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928. Sumpah pemuda dicetus melalui Kongres Pemuda II yang berlangsung di Jakarta pada 26 hingga 28 Oktober 1928, dimotori oleh PPPI. Tujuan dari Sumpah Pemuda sendiri adalah untuk membangkitkan rasa nasionalisme bangsa Indonesia. Isi Sumpah Pemuda adalah Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia. Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia. Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia. 1945 Perserikatan Nasional Indonesia PNI Akibat pengaruh sikap penguasa Belanda yang liberal, muncul kebutuhan baru untuk menjadi partai politik, terutama dengan tujuan untuk memperoleh basis massa yang luas. Oleh sebab itu, dibentuklah Perserikatan Nasional Indonesia PNI pada 4 Juli 1927 oleh Soekarno. Tujuan dari PNI adalah untuk mencapai Indonesia merdeka dengan menjalankan politik non-koperasi terhadap pemerintahan Belanda. PNI sendiri dibentuk berdasar pada gagasan untuk tidak bekerja sama dengan pemerintah Hindia Belanda. Baca juga Ibnu Sutowo dan Amputasi yang Melejitkan Kariernya 1966 Perserikatan Perhimpunan Mahasiswa Indonesia PPMI Pasca-kemerdekaan Indonesia, muncul Perserikatan Perhimpunan Mahasiswa Indonesia yang dibentuk melalui Kongres Mahasiswa I di Malang tahun 1947. Tujuan dibentuk PPMI adalah untuk mempererat hubungan persaudaraan antara para pelajar Indonesia. Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia KAMI KAMI dibentuk tanggal 25 Oktober 1966 yang merupakan hasil kesepakatan sejumlah organisasi yang berhasil dipertemukan oleh Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pendidikan Mayjen dr. Syarief Thayeb. Angkatan '66 Sekitar tahun 1965 dan 1966, para pemuda Indonesia banyak terlibat dalam perjuangan mendirikan Orde Baru. Gerakan ini dikenal dengan istilah Angkatan '66 yang merupakan awal kebangkitan gerakan mahasiswa secara nasional. Tokoh-tokoh dalam gerakan tersebut adalah Cosmas Batubara, Sofyan Wanandi, Yusuf Wanandi. Angkatan '66 ini mengangkat isu komunis yang dianggap sebagai bahaya negara. Melalui gerakan ini, masyarakat berhasil dibangun kepercayaannya untuk mendukung mahasiswa menentang komunis yang ditunggangi Partai Komunis Indonesia PKI. Baca juga Gadis Rasid Kiprah dan Perjuangannya 1974 Mahasiswa Menggugat Awal 1970-an, para mahasiswa telah melancarkan berbagai kritik dan koreksi. Gerakan mahasiswa diawali dengan reaksi terhadap kenaikan harga bahan bakar minyak BBM.Setelah itu, aksi protes lainnya yang paling mengemuka disuarakan mahasiswa adalah terkait pemberantasan korupsi. Karena aksi-aksi tersebut, terbentuklah gerakan Mahasiswa Menggugat yang dimotori oleh Arif Budiman. Program utama dari gerakan tersebut adalah aksi pengecaman terhadap kenaikan BBM dan korupsi. Komite Anti Korupsi KAK Setelah itu, muncul aksi-aksi lain dalam skala yang lebih luas dan terbentuk Komite Anti Korupsi diketuai oleh Wilopo. Terbentuknya KAK sendiri berlandaskan pada reaksi kekecewaan mahasiswa terhadap tim-tim khusus yang disponsori pemerintah, mulai dari Tim Pemberantasan Korupsi TPK sampai Komisi Empat. Komisi Empat adalah badan pemberantasan korupsi pemerintah Indonesia yang dibentuk Soeharto pada 31 Januari 1970. Gerakan Mahasiswa dalam Peristiwa Malari Protes masih terus berlanjut hingga tahun 1972, di mana terdapat isu harga beras naik. Selanjutnya tahun 1973 masih diwarnai dengan isu korupsi sampai meletusnya demonstrasi memprotes Perdana Menteri Jepang Kakuei Tanaka yang datang ke Indonesia. Kedatangan PM Jepang ini menuai kerusuhan yang dilakukan mahasiswa dan kerusuhan sosial pada 15 Januari 1974. Peristiwa demonstrasi ini disebut dengan Peristiwa Malari. Baca juga Benteng Duurstede Sejarah, Fungsi, dan Kompleks Bangunan 1977-1978 Setelah peristiwa Malari, gerakan mahasiswa mulai meredup. Namun, menjelang Pemilu 1977, muncul kembali pergolakan mahasiswa yang berskala masif. Muncul berbagai masalah penyimpangan politik, seperti soal pemilu mulai dari kampanye sampai berlangsungnya pemilihan umum. Gerakan mahasiswa saat itu juga untuk mengkritik strategi pembangunan dan kepemimpinan nasional. Awalnya, pemerintah berusaha melakukan pendekatan dengan mahasiswa melalui Tim Dialog Pemerintah yang dibentuk pada 24 Juli 1977. Namun, upaya ini ditolak oleh para mahasiswa. Pada periode ini terjadi pendudukan militer atas kampus-kampus karena mahasiswa dianggap telah melakukan pembangkangan politik. Meskipun gerakan mahasiswa saat itu tidak membuahkan hasil, perjuangan gerakan mahasiswa tahun 1978 telah menumbuhkan adanya keberanian mahasiswa untuk menyatakan sikap terbuka guna menggugat bahkan menolak kepemimpinan nasional. 1990 Forum Komunikasi Mahasiswa Yogyakarta FKMY Memasuki awal tahun 1990-an, di bawah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Fuad Hasan, terjadi aksi mahasiswa di Yogyakarta yang bernama FKMY. Aksi ini menuntut pencabutan NKK/BKK. NKK/BKK adalah kebijakan yang dikeluarkan pada rezim Soeharto untuk memecah kemasifan gerakan mahasiswa. Kampus yang terlibat dalam gerakan FKMY adalah ISI, Janabadra, UMY, UGM, UII, dan IAIN Sunan Kalijaga. Setelah gerakan dilancarkan, akhirnya kebijakan NKK/BKK dicabut dan diganti oleh Pdeoman Umum Organisasi Kemahasiswaan PUOK. Baca juga Mengapa Spanyol Gagal Menjajah Nusantara? 1998 Gerakan 1998 menuntut reformasi dan dihapuskannya korupsi, kolusi, dan nepotisme KKN pada 1997-1998, melalui pendudukan gedung DPR/MPR oleh ribuan mahasiswa. Para mahasiswa ini menuntut agar Presiden Soeharto segera turun dari jabatannya. Untuk meredam gerakan mahasiswa ini, pemerintah melakukan tindakan represif yang menewaskan aktivis mahasiswa. Tindakan yang dilakukan oleh Peristiwa Cimanggis, Peristiwa Gejayan, Tragedi Trisakti, Tragedi Semanggi I dan II, dan Tragedi Lampung. Setelah banyak pertumpahan darah terjadi, akhirnya Presiden Soeharto mengundurkan diri dari kursi kepresidenan pada 21 Mei 1998. Baca juga Gerakan Samin, Melawan Kolonialisme Belanda tanpa Kekerasan 2007 Pasa-reformasi, gerakan mahasiswa masih terus berlanjut. Tahun 2007, mahasiswa dari 37 perguruan tinggi mendirikan Badan Eksekutif Mahasiswa-Seluruh Indonesia BEM SI. Gerakan mahasiswa ini muncul pada periode pertama Soesilo Bambang Yudhoyono dengan Tujug Gugatan Rakyat Tugu Rakyat. Aksinya kemudian diselenggarakan pada Mei 2008 di Istana Negara. Mereka menuntut agar pemerintah menasionalisasi aset strategis bangsa, mewujudkan pendidikan yang merata, menuntaskan kasus korupsi, hingga isu lingkungan akibat lumpur lapindo. 2014 Masih terus berlanjut, gerakan Tugu Rakyat berlangsung hingga tahun 2014 ketika Presiden Joko Widodo bersama Jusuf Kalla memimpin. Para mahasiswa hendak menurunkan Joko Widodo, tetapi gagal. 2019 Pada 2019 terjadi aksi mahasiswa dalam Reformasi Dikorupsi. Protes ini berlangsung di kota-kota besar seluruh Indonesia dengan menolak beberapa UU, meminta pengesahan RUU PKS untuk kasus kekerasan seksual, hingga penyelesaian kasus pelanggaran HAM. 2020 Selanjutnya, tahun 2020, terjadi aksi mahasiswa dalam menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja yang dinilai dapat berdampak pada segala aspek, mulai dari isu lingkungan hingga mengabaikan kesejahteraan buruh. Artikel ini telah tayang di dengan judul "Dari 1966 hingga 2020, Bagaimana Gerakan Mahasiswa Warnai Sejarah?". Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Berikutjawaban yang paling benar dari pertanyaan: Gerakan massa yang dimotori oleh mahasiswa turun ke jalan menuntut Presiden Soeharto lengser dari jabatannya terjadi pada periode. Gerakan massa yang dimotori oleh mahasiswa turun ke jalan menuntut Presiden Soeharto lengser dari jabatannya terjadi pada periode? sebelum 1945; 1945-1949; 199
- Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia BEM-SI menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR, Jakarta pada Seniin 11/4/2022. Lokasi aksi bergeser dari rencana sebelumnya yang diagendakan ke Istana Negara, Jakarta Pusat. Koordinator BEM SI, Kaharuddin mengatakan, lokasi demonstrasi dipindah dari Istana Negara ke DPR dengan sejumlah pertimbangan. Salah satunya yakni karena kunci untuk menutup amandemen Undang-Undang Dasar UUD 1945 tentang masa jabatan presiden adalah melalui lembaga legislatif. Tujuan Kaharuddin agar “wakil rakyat tidak mengkhianati konstitusi negara dengan tidak melakukan amandemen. Serta kawan-kawan daerah perlu disambut juga aspirasinya dari daerah.” Lagi pula mereka kadung pesimistis, Jokowi akan menemui mahasiswa. Kaharuddin mengatakan ada empat tuntutan yang disampaikan mahasiswa dalam aksi tersebut, yakni Pertama, mendesak dan menuntut wakil rakyat agar mendengarkan dan menyampaikan aspirasi rakyat bukan aspirasi partai. Kedua, mendesak dan menuntut wakil rakyat untuk menjemput aspirasi rakyat sebagaimana aksi massa yang telah dilakukan dari berbagai daerah dari 28 Maret 2022 sampai 11 April 2022. Ketiga, mendesak dan menuntut wakil rakyat untuk tidak mengkhianati konstitusi negara dengan melakukan amandemen, bersikap tegas menolak penundaan Pemilu 2024 atau masa jabatan 3 periode. Keempat, mendesak dan menuntut wakil rakyat untuk menyampaikan kajian disertai 18 tuntutan mahasiswa kepada presiden yang sampai saat ini belum terjawab. Perihal desas-desus perpanjangan masa presiden menjadi tiga periode, Presiden Jokowi sudah menegaskan bahwa pemilu dan pilkada serentak dilaksanakan sesuai jadwal yang sudah ditentukan. Pemilu pada 14 Februari 2024 dan pilkada pada November 2024. “Ini perlu dijelaskan. Jangan sampai masyarakat berspekulasi, pemerintah tengah melakukan penundaan pemilu atau perpanjangan jabatan presiden dan yang berhubungan dengan tiga periode,” ujar Jokowi di hadapan para menteri dan jajarannya, Minggu 10/4/2022.Baca juga Di Balik Pernyataan Jokowi & Mengapa Isu 3 Periode Selalu Muncul BLT Minyak Goreng Solusi Instan yang Tak Menyelesaikan Masalah Perang Tagar Jelang Aksi 11 April Menjelang aksi unjuk rasa, pendiri Drone Emprit sekaligus pakar media sosial, Ismail Fahmi menjelaskan telah terjadi perang tagar di Twitter. Ada dua tagar, yaitu MahasiswaBergerak versus SayaBersamaJokowi. Kedua tagar mulai muncul dan trending sejak Sabtu 9/4/2022, dimulai dengan MahasiswaBergerak mencapai top 10 pada pukul WIB. Sementara SayaBersamaJokowi pukul WIB. Pada saat analisis dibuat, Minggu 10/4/2022, tagar SayaBersamaJokowi di posisi 1 trending topik di Indonesia sebanyak mentions. Mengalahkan MahasiswaBergerak di posisi 2 84, mentions. Berdasarkan Peta SNA, kata Ismail, memperlihatkan kedua klaster hampir sama kuat. Klaster MahasiswaBererak dengan user dan SayaBersamaJokowi dengan user. “Di antara kedua klaster hampir tidak ada bridge jembatan. Mereka sangat diamentral terpisah," ucapnya. Fahmi menuturkan kedua klaster aktif mengunggah postingan dengan disertai gambar dan video untuk menarik engagement. Top images di klaster MahasiswaBergerak yang diunggah oleh akun DonAdam68 sebanyak RTs dan SayaBersamaJokowi oleh HusinShihab RTs. Emosi yang paling dominan ditampilkan klaster MahasiswaBergerak adalah “anticipation” yang berisi harapan agar mahasiswa aman selama demo. Sedangkan SayaBersamaJokowi adalah “anger” yang berisi kekesalan pada mahasiswa yang mau demo menurunkan Jokowi. Rentang dan distribusi usia akun pada kedua klaster relatif sama. Namun, kata Ismail, MahasiswaBergerak punya akun baru netas lebih banyak yakni sebanyak 309 akun pada 6 April 2022, dan SayaBersamaJokowi hanya 183 akun baru pada 7 April 2022. Lalu, klaster MahasiswaBergerak punya akun dengan 0-3 follower lebih banyak yakni sebanyak akun, sedangkan SayaBersamaJokowi lebih sedikit yakni 1,9K akun. “Interaction rate kedua klaster sama, sekitar interaksi per 1 postingan. Keduanya mengandalkan RTs [Kembali ke pengirim] untuk menaikkan percakapan," tuturnya. Fahmi melihat, terdapat akun bot pada perang tagar tersebut. Analisis bot memperlihatkan, klaster MahasiswaBergerak memiliki score yang berarti postingan oleh akun terindikasi bot lebih besar dibandingkan dalam klaster SayaBersamaJokowi dengan "Semakin tinggi score, semakin besar bot atau akun yang berperilaku seperti bot,” kata juga Pajak Karbon Ditunda, Pemerintah Tak Serius Atasi Perubahan Iklim? Menyoal Vonis Bebas Eks Petinggi OJK dalam Kasus Korupsi Jiwasraya Pertemuan Wantimpres Wiranto dan BEM Nusantara Sebelum aksi berlangsung Senin 11/4/2022, sebagian gerakan mahasiswa dari BEM Nusantara bertemu Ketua Dewan Pertimbangan Presiden Wantimpres, Wiranto pada 8 April 2022. Sekretaris BEM Nusantara, Ridho Alamsyah mengatakan yang menemui Wiranto ialah BEM Nusantara kubu Eko Pratama—Ridho berada di kubu Dimas Prayoga. Ridho justru kaget dan tidak tahu soal agenda pertemuan tersebut. Ia juga mempertanyakan legalitas BEM Nusantara kubu Eko Pratama bertemu Wiranto. “Kami lihat mereka tidak memakai almamater, mengatasnamakan mahasiswalah. Malah pakai batik, pakai kemeja biasa, malah perlu dipertanyakan,” ujar Ridho kepada wartawan, Minggu 10/4/2022. Sementara itu, Koordinator Pulau Jawa BEM Nusantara, Ahmad Marzuki menjelaskan maksud pertemuan dengan Wiranto itu. Ia sebut membahas banyak hal kelangkaan minyak goreng, kenaikan PPN, kenaikan BBM, termasuk isu perpanjangan masa jabatan presiden menjadi 3 periode yang tidak sesuai UUD 1945. “Kami tetap konsisten dalam garis perjuangan rakyat. Jangan libatkan pertemuan kemarin sebagai upaya pelemahan gerakan mahasiswa,” ujar Marzuki dalam keterangan tertulis. Pengamat politik dari Universitas Al Azhar, Ujang Komaruddin menilai, pertemuan Wiranto dan mahasiswa sebagai upaya menggembosi gerakan. “Itu bisa saja bagian dari untuk memecah, membelah, dan melemahkan gerakan mahasiswa,” kata Ujang saat dihubungi Tirto, Senin 11/4/2022. Sementara Peneliti Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional BRIN, Wasisto Raharjo Jati memunculkan dua anggapan. Pertama, untuk membentuk citra pemerintah yang tidak represif terhadap mahasiswa. Kedua, upaya melokalisasi tuntutan mahasiswa agar tidak ditunggangi kepentingan politik tertentu. Perihal tudingan pertemuan tersebut sebagai upaya menggembosi, kata Wasisto, hal tersebut wajar saja. Mengingat gerakan demonstrasi mahasiswa telah menjadi sumbu resistensi baru untuk pemerintah. “Persepsi itu saya pikir bagian dari upaya mengompori elemen mahasiswa lain untuk tetap berdemonstrasi,” ujarnya saat dihubungi reporter juga Libur Panjang Lebaran & Potensi Corona Apa yang Perlu Dilakukan? Punya Saham di KCN, DKI Mestinya Bisa Cegah Pencemaran Batu Bara Dampak Gerakan Mahasiswa Ujang menilai gerakan mahasiswa merupakan gerakan murni. Bertujuan untuk menjaga moral bangsa sekaligus sebagai pengingat pemerintah agar tak gelap kekuasaan. “Oleh karena itu, banyak pihak yang ingin menggembosi gerakan mahasiswa saat ini,” ujarnya. Meskipun ia tak menampik, massa mahasiswa merupakan kelompok yang cair. Selalu ada kelompok yang memang berjuang untuk kepentingan bangsa dan ada juga yang berjuang untuk kepentingan sendiri dan kekuasaan. Sementara Wasisto mengatakan, telah terjadi pergeseran orientasi dalam gerakan mahasiswa. Dulu gerakan mahasiswa merupakan gerakan moral, kini menjadi gerakan politiik. Kondisi tersebut turut mengubah metode gerakan mereka. “Sebelumnya sangat idealis karena membawa nilai yang diperjuangkan. Saat ini lebih cenderung sangat pragmatis yakni menjadikan demonstrasi sebagai upaya untuk memaksa’ elite agar mau mendengar mereka,” ujarnya. Sehingga menutup juga potensi gerakan mahasiswa akan berdampak bagi politik nasional, kata Wasisto. “Hanya saja karena sudah jadi gerakan politik. Maka belum tentu semua aspirasi mereka berdampak pada politik nasional karena bukan orang dalam kekuasaan,” kata juga Marah-Marah Jokowi di Sidang Kabinet, Sinyal Reshuffle Menteri? Menimbang Dampak Wacana Kenaikan Harga Pertalite dan LPG 3 Kg Efek Domino Dampak Kenaikan Harga Pertamax terhadap Perekonomian - Politik Reporter Alfian Putra AbdiPenulis Alfian Putra AbdiEditor Abdul Aziz Gerakanmassa yang dimotori oleh mahasiswa turun ke jalan menuntut Presiden Soeharto lengser dari jabatannya terjadi pada periode . Orde Baru. Pembahasan: Orde Baru adalah masa pemerintahan Presiden Suharto, yang berlangsung dari tahun 1966 sejak keluarnya Supersemar (Surat Pemerintah Sebelas Maret) hingga turunnya presiden Suharto pada Gerakanmassa yang dimotori oleh mahasiswa turun ke jalan menuntut Presiden Soeharto lengser dari jabatan nya terjadi pada periode . a. sebelum 1945 b. 1945-1949 c. 199-1959 d. 1959-1965 e. Orde Baru. Jawaban: e. Orde Baru. Soal No. 5). Kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut UUD merupakan bunyi dari . . 206 487 101 36 28 119 294 257

gerakan massa yang dimotori oleh mahasiswa turun kejalan